another aeroplane..

“another aeroplane.. another sunny place..

I’m lucky I know, But I wanna go home”

Setiap Disya mendengar lagu ini, disya selalu ingat masa-masa kuliah dulu. Masa-masa ketika Nanda masih ada di kehidupan Disya. Dulu, ketika Nanda sedang pulang ke Jakarta dia pernah mengirimkan pesan sms ke Disya.

“Kangen. Pengen pulang”

yang biasanya dibales dengan

“Kan lagi pulang. Lagi dirumah kan?”

“Im at my house. But not at my home. You are my home”

Dan Disya pun tersenyum.

Nanda..

Entah kamu ada dimana kini. Things are so different now. Kisah kita harus berhenti sebelum sempat benar benar dimulai.

Setelah kejadian Nanda dan Fian menabrak tempat sampah kosan Disya, memang mereka jadi akrab. Terlebih Nanda dan Disya, karena mereka ingin menjadi mak comblang untuk Fian dan Karin. Fian adalah lelaki yang sangat pemalu, tanpa Nanda mungkin dia tidak akan pernah bisa berkenalan dengan Karin. Setelah berkenalan pun, Fian sungkan untuk mengajak Karin keluar untuk sekedar makan siang atau makan malam. Fian harus selalu meminta pertolongan Nanda, dan tentunya nanda akan meminta Disya untuk menemani dia.

“Ayolah Dis, temenin gw. Kan Fian lagi PDKT sama Karin. Trus gw ngapain? Jadi obat nyamuk?” Rayu Nanda agar Disya menemaninya pergi.

“Gw nggak punya duit Nan.. Lagian elo juga sih, Fian kan udah gede. Biarin aja beduaan ngapain lo ikut2 deh.” jawab Disya ketus.

“Dia malu katanya. Lagian kan kasian kalo mereka jadi canggung. Fian kan pendiem, emang enak apa makan diem-dieman.” Ucap Nanda kemudian.

Akhirnya Disya menyetujui untuk menemani Nanda pergi bersama Karin dan Fian dengan iming-iming makan gratis dan antar jemput ke kampus selama sebulan. Antar-jemput satu bulan itulah yang kemudian membuat Disya dan Nanda semakin dekat dan akrab.

We are so happy back then, arent we Nan?

I miss you..

You are my home..

home

To Be Continued.

Leave a comment